Halaman
The Genuine Identity
Establish the message to open ownself to the mission of Allah verses recitations, purification the people and teaching Al-Kitab and the prophetic Sunnah
Translation
Sabtu, 13 Desember 2014
Indonesia Terlibat Bantu CIA Terorisasi
Apa yang saya maksudkan untuk dikemukakan, maka, adalah sistem kita dari dua titik pandang, yaitu diri kita sendiri (Yahudi) dan Goyim (yakni non Yahudi).
Harus dicatat bahwa orang dengan instink buruk lebih banyak dari pada yang baik, dan karena itu hasil terbaik dalam mengatur mereka bisa tercapai dengan kekerasan dan TERORISASI, dan tidak dengan diskusi akademis. Setiap orang bertujuan kekuasaan, semua orang ingin menjadi diktator jika saja dia bisa, dan sungguh jarang orang yang tidak bersedia mengorbankan kesejahteraan semua demi menjamin kesejahteraan mereka sendiri.
Apakah yang bisa mengekang binatang (buas) pemangsa yang disebut manusia itu? Apakah yang bisa menjalankan fungsi untuk menjadi pembimbing mereka sampai sekarang?
Interogasi Sadis CIA
Banyak Negara Bantu AS Terkait Program Sadis CIA, Bagaimana Indonesia?
Rachmadin Ismail – detikNews
Washington – Laporan Senat Amerika Serikat (AS) terkait aksi interogasi sadis CIA terus berkembang. Disinyalir banyak negara yang membantu AS untuk memuluskan program tersebut. Apakah Indonesia termasuk?
Beberapa media AS membuat laporan soal negara mana saja yang menjadi lokasi penjara rahasia CIA sebagai tempat penyiksaan. Ada juga negara yang kontribusinya sebatas mengekstradisi tahanan tanpa prosedur legal standar. Sebagian lagi mendukung dalam penyediaan informasi dan data.
Hufftington Post melansir, Rabu (10/12/2014), peristiwa penyiksaan tahanan ini terjadi di rentang waktu tahun 2002-2006. Nama-nama negara itu tidak muncul dalam laporan yang disampaikan Senat. Namun sejumlah sumber mulai membocorkannya kepada media.
Para jurnalis kemudian mencocokkan data itu dengan berbagai laporan sebelumnya mengenai kabar penjara rahasia yang disinyalir jadi lokasi penyiksaan. Hasilnya ditemukanlah beberapa negara yang membantu AS.
Sebagai imbalan, AS memberikan dana agar negara-negara itu ‘bungkam’. Bahkan keberadaan program dan penjara itu tidak boleh disampaikan pada kedutaan AS sekalipun.
Washington Post kemudian membuat daftar negara-negara tersebut. Data mereka dapatkan dari organisasi non profit yang melakukan investigasi terkait hal tersebut seperti ACLU dan Open Society Justice Initiative. Indonesia ada dalam daftar negara yang ikut membantu pemberian informasi dan kemudahan ekstradisi saja. Tidak ada penjara atau fasilitas penyiksaan di Tanah Air. Berikut daftarnya:
Negara tempat penjara rahasia CIA: Afghanistan (4 lokasi), Polandia, Lithuania, Romania, Thailand.
Negara yang menyediakan fasilitasnya untuk interogasi CIA: Mesir, Suriah, Libya, Pakistan, Yordania, Maroko, Gambia, Somalia, Uzbekistan, Ethiopia, Djibouti.
Negara yang memudahkan proses ekstradisi hingga pertukaran informasi: Afghanistan, Austria, Australia, Albania, Algeria, Azerbaijan, Belgia, Bosnia-Herzegovina, Kanada, Kroasia, Siprus, Republik Ceko, Denmark, Djibouti, Mesir, Ethiopia, Finlandia, Gambia, Georgia, Jerman, Yunani, Hong Kong, Islandia, Indonesia, Iran, Irlandia, Italia, Yordania, Kenya, Libya, Lithuania, Malawi, Malaysia, Mauritania, Maroko, Pakistan, Polandia, Portugal, Rumania, Saudi Arabia, Somalia, Afrika Selatan, Spanyol, Sri Lanka, Swedia, Suriah, Thailand, Turki, Uni Emirat Arab, Inggris, Uzbekistan, Yaman, Zimbabwe.
Sumber:
http://news.detik.com/read/2014/12/10/115905/2773098/1148/banyak-negara-bantu-as-terkait-program-sadis-cia-bagaimana-indonesia?n992204fksberita
Langganan:
Postingan (Atom)