Protokol Orang-orang Bijak Zion
The Prorocols of the Learned Elders of Zion
Bab 15
Hi, nama saya Lucifer, sayalah pembawa wahyu Setan
Kudeta satu hari (revolusi) di seluruh dunia. Eksekusi-eksekusi. Nasib masa depan orang-orang Goyim-Mason. Mistisisme penguasa. Multiplikasi Pondok-Pondok Masonik. Badan Pemerintahan Pusat dari Sesepuh Masonik. Taktik-taktik Azev. Masonry sebagai pemimpin dan tuntunan bagi seluruh perkumpulan rahasia. Makna aplaus publik. Kolektivisme. Korban. Eksekusi orang-orang Mason. Jatuhnya prestise hukum dan penguasa. Posisi kita sebagai Orang-Orang Pilihan. Keringkasan dan kejernihan undang-unang kerajaan masa depan. ... Kepatuhan pada perintah-perintah. Tindakan penyalahgunaan kekuasaan. Kerasnya hukuman. Batasan usia bagi hakim. Liberalisme hakim dan otoritas. Uang bagi seluruh dunia. Absolutisme Masonry. Hak banding. "Wajah luar" kebapakan dari kekuasaan "pemerintah-pemerintah" masa datang. Kebenaran dari si kuat sebagai satu-satunya kebenaran. Raja Israel , Bapak seluruh dunia.
Ketika kita pada akhirnya memasuki kerajaan kita dengan bantuan kudeta yang telah disiapkan di mana-mana serentak pada hari yang sama, setelah kehancuran seluruh bentuk pemerintahan diketahui dengan pasti (dan tidak lama lagi peristiwa ini pasti terjadi, bahkan mungkin dalam abad ini), maka akan kita bantai dengan kejam semua orang yang memegang senjata (di tangan) yang menghalangi kita memasuki kerajaan kita. Setiap macam lembaga baru apa pun yang menyerupai perhimpunan rahasia akan dimusnahkan. Lembaga-lembaga yang sekarang ini masih ada, diketahui oleh kita, yang bekerja pada kita, dan pernah bekerja pada kita, akan dibubarkan dan diasingkan jauh ke benua-benua lain yang jauh dari Eropa. Dengan cara ini pula akan kita terapkan pada orang-orang Mason goy yang tahu terlalu banyak. Orang-orang seperti ini, karena beberapa alasan, mungkin bisa kita selamatkan dengan selalu membuat mereka takut untuk diasingkan. Akan kita umumkan sebuah badan penyusun undang-undang yang terdiri dari seluruh mantan anggota perhimpunan-perhimpunan rahasia yang takut dikenai tindakan pengasingan dari Eropa sebagai pusat dari kekuasaan kita.
Resolusi-resolusi pemerintah kita akan final tanpa pertimbangan.
Di dalam masyarakat-masyarakat goy, yang telah kita tanamkan dan mengakar kuat benih-benih perpecahan dan protestantisme, satu-satunya cara yang memungkinkan untuk memulihkan ketertiban adalah dengan melakukan tindakan keras tanpa ampun dengan memperlihatkan kekuatan penguasa secara langsung. Korban-korban yang berjatuhan harus diabaikan. Mereka menjadi korban demi kesejahteraan masa depan. Untuk mencapai kesejahteraan itu, meski harus dicapai dengan banyak korban, adalah tugas dari tiap pemerintah, yang dilakukan sebagai pembenaran atas keberadaannya, bukan hanya disebabkan oleh privilesenya saja, tetapi juga karena merupakan kewajibannya. Jaminan utama untuk stabilitas pemerintahan adalah dengan memperkuat aureole (lingkaran) kekuasaan, dan aureol ini dapat dicapai hanya dengan infleksibilitas (kekakuan) kekuatan tiada tara, karena akan melekat pada wajahnya itu lambang-lambang yang tidak dapat diganggu-gugat, yang berasal dari sebab-sebab mistis - dari Pilihan Tuhan. Seperti, belum lama ini, otokrasi Russia, yang menjadi satu-satunya musuh terberat kita di dunia ini, di luar Kepausan . Ingatlah contoh ketika Italia, yang dicekoki dengan darah, tidak sedikitpun menyentuh rambut Sulla yang telah lebih dahulu menenggak darah. Sulla menikmati pendewaan atas kekuasaannya di hadapan rakyatnya sendiri, meski rakyat telah tercabik-cabik olehnya, tetapi keberaniannya untuk pulang ke Italia telah melingkarkan dirinya dengan kekuasaan yang tak tersentuh. Rakyat tidak mengusik dia yang telah menghipnotis mereka dengan keberanian dan kecerdikannya.
Akan tetapi, ketika kita memasuki Kerajaan Kita, kita lakukan cara sebaliknya. Akan kita ciptakan dan perbanyak Pondok-Pondok Masonik di negeri-negeri seluruh dunia, menyerap semua orang yang bisa menjadi atau yang merupakan orang-orang terkemuka dalam kegiatan publik, karena di dalam Pondok-Pondok ini akan kita adakan kantor intelijen utama dan cara-cara yang berpengaruh. Seluruh Pondok ini akan kita tempatkan di bawah pusat pengendali, yang hanya kita saja yang mengetahuinya, sedangkan orang-orang lainnya sama sekali tidak boleh mengetahuinya. Pusat Pengendali itu akan terdiri dari sesepuh-sesepuh terpelajar kita. Di Pondok-Pondok itu akan ditempatkan wakil-wakil yang akan bekerja untuk melindungi pusat pengaturan Masonry di atas, dan dari sana akan dikeluarkan semboyan dan program. Di Pondok-Pondok ini akan kita adakan sebuah simpul bersama yang akan mengikat semua elemen revolusioner dan liberal. Komposisinya akan mencakup semua lapisan masyarakat. Konspirasi-konspirasi politik paling rahasia akan kita ketahui dan akan berada di bawah kendali kita pada detik konsepsi konspirasi itu disusun . Keanggotaan Pondok-Pondok ini hampir seluruhnya terdiri dari agen-agen polisi internasional dan nasional, karena pengabdian mereka itu ditujukan hanya untuk kita saja, yang tidak dapat digantikan, karena polisi-polisi itu berada dalam posisi bukan hanya untuk melakukan tindakan-tindakan khusus terhadap pembangkangan saja, tetapi juga untuk menjadi tabir bagi kegiatan-kegiatan kita, dan menyediakan dalih-dalih terhadap orang-orang yang tidak puas, dan sebagainya.
Golongan rakyat yang paling berhasrat memasuki perkumpulan-perkumpulan rahasia adalah mereka yang punya kecerdikan, orang-orang berkarir, dan rakyat biasa yang umumnya gampangan, yang dengan mereka itu kita tidak akan mendapat kesulitan dalam berurusan dan dalam menggunakan mereka untuk menghidupkan mekanisme mesin yang kita buat ini. Bila berkembang kekacauan pengertian dari sesuatu hal menjadi pengertian yang lain, maka kita harus mengaduk-aduknya untuk memecah solidaritasnya yang terlalu kuat. Tetapi, apabila harus dimunculkan di tengah-tengahnya sebuah konspirasi, maka pada puncak konspirasi itu harus pelayan-pelayan kita sendiri yang paling terpercaya . Harus dibiasakan bahwa kita dan bukan orang lain yang memimpin kegiatan-kegiatan Masonik, karena kita tahu ke arah mana kita ini sedang memimpin, kita tahu tujuan akhir dari setiap bentuk kegiatan, sementara Goyim tidak mempunyai pengetahuan apa pun, bahkan tidak pula tahu apa-apa tentang akibat langsung dari suatu tindakan; yang biasanya mereka lakukan perhitungan sementara, yang menurut mereka memuaskan, yang didasarkan pada opini mereka sendiri, dengan tujuan untuk menyelesaikan pemikiran mereka tanpa menandai kembali konsepsi inti yang tidak pernah timbul dari inisiatif mereka, melainkan dari masukan kita yang berasal dari pemikiran mereka .....
Goyim memasuki Pondok-Pondok kita tanpa disertai rasa ingin tahu, atau hanya untuk sekedar mendapatkan sedikit kue publik saja, atau sebagian lainnya berupaya melakukan audiensi publik untuk mencapai khayalan-khayalan mereka yang tidak bermanfaat dan tidak pula berdasar. Mereka haus akan emosi keberhasilan dan aplaus, yang dalam perkara ini kita sangat bermurah hati. Dan alasan mengapa kita buat mereka itu berhasil adalah untuk menimbulkan rasa bangga diri mereka sendiri, yang timbul dari keberhasilan itu, karena tanpa disadari mereka telah menyerap semua anjuran-anjuran kita tanpa berpikir panjang lagi, dengan keyakinan penuh bahwa karena rasa bebas-salah itulah yang telah melahirkan pemikiran-pemikiran mereka, yang membuat mereka mustahil meminjam pemikiran-pemikiran orang lain ..... Dapat anda bayangkan betapa mudahnya membawa orang terbijak dari Goyim itu ke dalam alam bawah sadar yang naif ketika mereka berada dalam kondisi kecongkakan diri yang tinggi, dan pada saat yang sama betapa mudahnya mengambil hati mereka dengan sedikit kegagalan yang tidak lebih dari sekedar kemacetan dalam mendapatkan aplaus, dan kemudian mereduksi mereka menjadi tunduk patuh bagai budak belian hanya demi mendapatkan keberhasilan itu ..... Sebanyak kita meremehkan keberhasilan mereka hanya jika mereka dapat melaksanakan rencana-rencana mereka, sebanyak itu pula Goyim bersedia mengorbankan semua rencana mereka hanya karena mengharapkan keberhasilan. Situasi psikologis mereka seperti ini secara material memudahkan kita melakukan tugas menuntun mereka ke arah yang kita telah tetapkan. Macan-macan ini bernyali domba, dan angin pun bebas menghantam kepala-kepala mereka. Telah kita bicarakan dengan mereka semua urusan yang mereka senangi yang mengangkut masalah penyerapan individualitas ke dalam unit kolektivisme simbolik ..... Mereka belum pernah dan tidak akan pernah membayangkan betapa hal-hal yang mereka senangi itu sebenarnya merupakan sebuah wujud pelanggaran terhadap hukum alam yang paling esensial, yang telah ditetapkan sejak awal mula penciptaan dunia ini satu unit, yang tidak menyerupai penciptaan lain-lainnya, yang persis sekali bertujuan untuk melembagakan individualitas .....
Bila kita telah berhasil menggiring mereka ke puncak kedunguan buta seperti itu, maka bukankah hal itu merupakan bukti dan bukti nyata yang mencengangkan tentang betapa terbelakangnya tingkat kecerdasan Goyim dibanding tingkat kecerdasan kita? Hal inilah yang terutama menjamin keberhasilan kita.
Dan betapa jauhnya pandangan para sesepuh terpelajar masa lalu kita, ketika mereka mengatakan bahwa untuk mencapai sebuah akhir yang sesungguhnya ia berkewajiban untuk tetap terus dengan segala cara menghitung korban-korban yang dikurbankan untuk meraih tujuan tersebut..... Kita belum menghitung korban-korban dari benih sapi goy, meski kita telah mengorbankan banyak orang kita sendiri, tapi untuk mencapai tujuan tersebut kita sekarang ini benar-benar telah menempatkan mereka pada posisi seperti itu di bumi ini, yang belum pernah mereka mimpikan sebelumnya. Jumlah korban yang relatif kecil dari pihak kita telah melestarikan terhindarnya nasionalitas kita dari kehancuran.
Kematian itu merupakan tujuan yang pasti dari kita semua. Adalah lebih baik untuk membawa kematian itu lebih dekat kepada mereka yang menghalang-halangi urusan-urusan kita daripada kepada diri kita sendiri atau kepada para pendiri gagasan kita ini. Kita eksekusi orang-orang Mason dengan cara sedemikian rupa di mana tak seorang pun yang menyelamatkan persaudaraan itu bisa mencurigai hal ini, dan tidak pula korban-korban itu sendiri, terhadap hukuman mati kita ini, mereka semua mati pada saat diperlukan, seolah-olah disebabkan oleh penyakit biasa ..... Meski mengetahui tentang hal ini, namun persaudaraan itu sendiri tidak berani melakukan protes. Dengan metoda-metoda seperti ini telah kita cabut dari tengah-tengah Masonry itu akar inti dari protes terhadap disposisi kita. Sambil mengkhotbahkan liberalisme kepada Goyim, pada saat yang sama kita jaga rakyat dan agen-agen kita pada ketundukan tanpa protes.
Di bawah pengaruh kita pelaksanaan hukum-hukum Goyim telah direduksi hingga sekecil-kecilnya. Wibawa hukum telah dihancurkan oleh interpretasi-interpretasi liberal yang disusupkan ke dalamnya. Dalam urusan-urusan dan masalah-masalah paling penting dan mendasar hakim-hakim mengambil keputusan seperti yang kita diktekan kepada mereka, dengan melihat materi-materi hukum itu berdasarkan hukum-hukum yang kita bungkus untuk pemerintahan Goyim, yang sudah tentu melalui orang-orang yang menjadi alat-alat kita, meski kita tidak naik ke permukaan, agar segala sesuatunya nampak bersesuaian dengan mereka - melalui opini di koran-koran atau dengan cara-cara lain ..... Bahkan para senator dan penyelenggara pemerintahan yang lebih tinggi pun menerima saran-saran kita. Otak Goyim yang memang benar-benar kasar itu tidak akan mampu menganalisa atau mengamati, dan bahkan tidak pula bisa meramal ke arah mana perginya kecenderungan pengaturan perkara tertentu itu.
Dengan adanya perbedaan dalam kemampuan berpikir antara Goyim dengan kita, maka bisa dilihat secara jelas betapa setempel posisi kita sebagai Orang-Orang Pilihan Tuhan, serta kualitas manusia kita yang lebih tinggi, yang sangat berbeda dengan kekasaran otak dari Goyim. Mata mereka nyalang, tapi tidak bisa melihat apa pun di hadapan mereka, dan tidak pula bisa melakukan penemuan (kecuali mungkin untuk hal-hal yang bersifat materi). Dari sini jelaslah bahwa Natur-Nya telah menetapkan kita untuk memimpin dan memerintah dunia ini.
Ketika tiba saat aturan jelas kita, saat untuk menunjukkan keberkahannya, akan kita buat lagi semua badan pembuat undang-undang dan semua undang-undang kita menjadi singkat, sederhana, stabil, tanpa interpretasi apa pun, sehingga siapa saja akan dapat mengetahui undang-undang itu secara lengkap. Ciri-ciri utama yang akan berlaku pada mereka adalah ketertundukan pada perintah-perintah, dan prinsip ini akan dibawakan kepada keagungan yang maha tinggi. Setiap penyalahgunaan akan lenyap sebagai hasil dari tanggungjawab dari semua, yang turun hingga ke unit terbawah, di hadapan otoritas tertinggi dari perwakilan kekuasaan. Penyalahgunaan kekuasaan oleh subordinat terhadap contoh terakhir ini akan dihukum sangat keras, sehingga tidak seorang pun ingin melakukan usaha coba-coba dengan kekuatan mereka sendiri. Akan kita telusuri dengan penuh kewaspadaan semua tindakan pemerintah yang menjadi tempat bergantung kemulusan jalannya permesinan Negara, karena kelonggaran pengawasan akan menghasilkan kelonggaran pula di mana-mana. Dan tidak satu kasus ilegalitas atau penyimpangan kekuasaan pun akan dibiarkan tanpa contoh hukuman.
Penyembunyian dosa, kerjasama diam-diam di antara mereka yang berada di pemerintahan - semua bentuk kejahatan ini akan lenyap setelah adanya contoh-contoh paling awal tentang hukuman sangat berat ini. Aureol kekuasaan kita ini menuntut kesesuaian, yakni hukuman kejam bagi pelanggaran paling ringan, demi penegakan keagungan martabat aureol ini. Bagi terhukum, meski hukuman yang diterimanya itu mungkin melebihi kesalahannya, akan dihitung sebagai seorang serdadu yang jatuh dalam pertempuran di ladang pemerintah demi kepentingan penguasa, prinsip dan hukum, dengan melarang mereka yang memegang kendali kereta umum untuk berpindah dari jalan raya umum ke jalur-jalur pribadi mereka sendiri. Misalnya, hakim-hakim kita akan tahu, bahwa ketika mereka merasa menjatuhkan putusan bagi kebanggaan diri mereka sendiri, yang karena kebodohan sendiri, memberi ampunan, maka itu berarti mereka telah melanggar hukum keadilan yang telah dilembagakan, untuk dijadikan contoh pendidikan bagi manusia-manusia dengan hukuman-hukuman yang disebabkan oleh penyelewengan, dan bukan karena memperagakan kualitas-kualitas spiritual dari hakim ..... Kualitas-kualitas semacam itu cocok untuk dilakukan dalam kehidupan pribadi, tetapi tidak untuk kehidupan publik yang menjadi basis bagi pendidikan dari kehidupan manusia.
Staff hukum kita yang akan bekerja itu bukan yang berusia di atas 35 tahun. Pertama, karena orang yang lebih tua lebih kukuh berpegang pada opini-opini praduga dan kurang bisa mematuhi arahan-arahan baru; dan kedua, karena usia di bawah 35 tahun akan memberi kita kemungkinan untuk melakukan tindakan pengamanan yang lentur dalam penggantian staff, sehingga selanjutnya akan lebih memudahkan kita untuk membuat mereka tunduk di bawah tekanan kita: dia yang ingin berada tetap di tempatnya harus menyerahkan kepatuhan buta. Pada umumnya, hakim-hakim kita itu akan ditunjuk oleh kita hanya dari kalangan mereka yang benar-benar mengerti bahwa tugas yang mereka harus jalankan itu adalah untuk menjatuhkan hukuman, menerapkan hukum dan bukan untuk bermimpi tentang manifestasi-manifestasi liberalisme dengan mengorbankan program pendidikan dari Negara, sebagaimana Goyim sekarang ini sedang mengangan-angankannya. Metoda bongkar-pasang staff ini juga akan menghancurkan setiap solidaritas bersama dari mereka yang berada dalam tugas yang sama, dan akan mengikat semua untuk kepentingan pemerintah yang menjadi gantungan nasib mereka. Hakim-hakim generasi muda ini akan dilatih dalam bidang-bidang tertentu yang menyangkut tentang pelarangan terhadap pelanggaran-pelanggaran yang bisa menyebabkan terganggunya kemantapan ketertiban di kalangan rakyat-rakyat yang menjadi jajahan-jajahan kita.
Di masa-masa sekarang ini hakim-hakim Goyim menciptakan kemurahan-kemurahan hati pada tiap macam kejahatan, tidak memiliki pemahaman betul terhadap jabatan mereka, karena para penguasa pada masa kini dalam pengangkatan hakim-hakim tidak peduli untuk menanamkan pada diri mereka itu rasa tanggungjawab dan kesadaran terhadap tugas yang dibebankan pada mereka. Sebagaimana halnya seekor binatang buas yang membiarkan anak-anaknya pergi sendiri ke luar mencari mangsa, begitu pulalah halnya dengan Goyim yang memberikan rakyat-rakyat mereka tempat-tempat yang menyenangkan tanpa berpikir untuk memberi mereka penjelasan pada mereka tentang apa tujuan dari penciptaan tempat-tempat itu. Inilah alasannya mengapa pemerintah-pemerintah mereka itu sedang diruntuhkan oleh kekuatan-kekuatan mereka sendiri melalui perbuatan-perbuatan dari pemerintah mereka sendiri.
Ambillah contoh dari akibat-akibat dari perbuatan-perbuatan di atas sebagai pelajaran lain bagi pemerintah kita.
Akan kita cabut akar liberalisme dari seluruh pos-pos sangat strategis dari pemerintah kita yang menjadi gantungan untuk pelatihan para subordinat untuk struktur Negara kita. Pos-pos seperti itu akan diberikan secara eksklusif kepada mereka yang telah dilatih oleh kita untuk pengaturan pemerintahan. Terhadap kemungkinan adanya penolakan bahwa pemensiunan terhadap pegawai-pegawai lama itu akan memberatkan Departemen Keuangan, maka pertama-tama akan kita katakan bahwa kepada mereka itu akan diberikan beberapa layanan pribadi sebagai ganti rugi dari apa yang hilang dari mereka, dan kedua, saya harus mengingatkan bahwa semua uang di dunia ini akan terpusat pada tangan-tangan kita, yang konsekwensinya adalah bahwa bukan pemerintah kita yang harus takut terhadap pengeluaran besar itu.
Absolutisme kita dalam segala hal secara logis akan terus berlaku, dan oleh karena itu Penguasa Agung kita dalam tiap dekritnya akan dihormati dan mutlak tidak dapat diganggu-gugat: Pemerintah kita akan mengabaikan semua bisikan tidak karuan, semua ketidakpuasan, dan akan melenyapkan hingga ke akar-akarnya setiap macam manifestasi, dalam bentuk tindakan penghukuman sebagai sebuah contoh karakter.
Akan kita tiadakan hak kasasi, yang akan ditransfer secara eksklusif sebagai wewenang kita - untuk menjadi hak yudisial dari dia yang memerintah, karena kita dilarang untuk mengizinkan konsepsi itu berlaku pada rakyat dengan alasan bahwa mustahil hal itu diambil sebagai keputusan yang bukan merupakan hak dari hakim-hakim yang ditetapkan oleh kita. Tapi, apabila hal semacam ini harus terjadi, kita sendirilah yang akan mengkasasi keputusan itu, tetapi bersamaan dengan itu kita berikan hukuman contoh kepada hakim karena kekurangpahamannya terhadap tugas dan tujuan-tujuan dari pengangkatannya, yang akan digunakan sebagai pencegah berulangnya kejadian-kejadian seperti itu ..... Saya ulangi lagi bahwa harus diingat bahwa kita akan mengetahui setiap langkah pemerintah kita yang hanya perlu diawasi secara ketat agar rakyat itu tetap puas dengan kita, karena rakyat itu berhak menuntut pejabat yang baik dari pemerintah yang baik pula.
Pemerintah kita akan memiliki wajah pelindung paternal yang kebapakan pada sisi penguasa kita. Bangsa kita sendiri dan rakyat-rakyat jajahan kita akan melihat dengan jelas di dalam diri orangnya sebagai seorang bapak yang memperhatikan tiap kebutuhan mereka, tiap tindakan mereka, tiap hubungan mereka satu sama lain sebagai rakyat, serta tiap hubungan mereka dengan penguasa. Kemudian mereka akan dengan ketat diberikan pemikiran yang membuat mereka mustahil untuk mendapat dispensasi dari ruang lingkup dan tuntunan ini, bila mereka ingin hidup dalam kedamaian dan ketenangan, bahwa mereka akan mengakui otokrasi dari penguasa kita dengan ketaatan yang mendekati Apotheosis, terutama apabila mereka percaya bahwa mereka yang kita angkat itu tidak menempatkan kepentingan mereka sendiri di atas kepentingan otoritas penguasa melainkan secara membuta saja melakukan apa yang didiktekan oleh penguasa. Mereka akan gembira karena kita telah meregulasikan segala sesuatu dalam kehidupan mereka sebagaimana yang telah dilakukan oleh orangtua-orangtua bijak yang menginginkan anak-anak mereka patuh dalam tugas dan ketaatan. Rahasia-rahasia negara kita tidak akan pernah sampai kepada rakyat-rakyat semua umur selain anak-anak di bawah umur di seluruh dunia, seperti halnya juga pemerintah-pemerintah mereka sendiri.
Seperti yang anda lihat, saya dapati despotisme kita itu merupakan hak dan kewajiban. Hak untuk memaksakan pelaksanaan tugas itu adalah kewajiban langsung dari pemerintah yang merupakan bapak bagi rakyatnya. Despotisme itu adalah hak dari si kuat yang ia bisa gunakan untuk kepentingan mengarahkan kemanusiaan kepada tatanan yang ditetapkan oleh alam, yakni ketundukan. Segala sesuatu di dunia ini berada dalam keadaan ketundukan, jika tidak kepada manusia, tentu kepada lingkungan atau kepada karakter dalam diri alam itu sendiri, dalam segala kejadian, kepada yang lebih kuat. Dan begitu pula halnya dengan kita yang dalam hal ini sebagai sesuatu yang lebih kuat demi untuk kebaikan.
Kita wajib tanpa ragu untuk mengorbankan individu-individu yang melanggar tatanan yang telah mantap, karena di dalam pemberian hukuman contoh atas kejahatan itu terdapat sebuah masalah pendidikan besar.
Ketika di atas kepala suci Raja Israel diletakkan mahkota yang dipersembahkan kepadanya oleh Eropa, maka ia akan menjadi bapak bagi seluruh dunia. Jumlah korban yang wajib dipersembahkan oleh dia sebagai konsekwensi dari persetujuan mereka tidak akan pernah menyamai jumlah korban selama beratus-ratus tahun yang dilakukan oleh mania maha besar, tiruan dari pemerintah-pemerintah Goy.
Raja kita akan selalu hadir dalam komuni bersama rakyat-rakyat seluruh dunia, dan menyampaikan pidato-pidatonya di atas podium, yang kemashurannya akan tersiar pada saat yang sama ke seluruh dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar