Halaman

The Genuine Identity

Establish the message to open ownself to the mission of Allah verses recitations, purification the people and teaching Al-Kitab and the prophetic Sunnah





Translation

Kamis, 24 November 2011

Protokol Zion Bab 3


Protokol Sesepuh Terpelajar Zion
The Prorocols of the Learned Elders of Zion

Bab 3

Hi, nama saya Lucifer, sayalah pembawa wahyu Setan

 
Ular Simbolik dan maknanya. Ketidakstabilan pasal-pasal konstitusional. Teror di istana-istana. Kekuasaan dan ambisi. ‘Pembual-pembual" Parlemen, pamflet-pamflet. Penyalahgunaan kekuasaan. Perbudakan ekonomi. "Hak Rakyat". Sistem monopolis dan aristokrasi. Laskar Mason-Jewry. Dekresen (peniadaan bulan sabit) dari Goyim. Kelaparan dan hak-hak modal. Mob (kelompok gerakan massa rakyat) dan penobatan "Penguasa Kedaulatan Seluruh Dunia".  Aturan fundamental dalam program ajaran-ajaran nasional Masonik masa depan. Rahasia sains tentang struktur masyarakat. Krisis ekonomi universal. Keamanan "kita" (yakni rakyat kita, Yahudi). Despotisme Masonry - kerajaan intelektual. Hilangnya tuntunan. Masonry dan Revolusi Besar Perancis. Raja-Despot dari darah Zion. Sebab-sebab ketidakterkalahkan Masonry. Bagian yang dimainkan agen-agen Masonik rahasia. Kebebasan.

Hari ini saya bisa mengatakan kepada anda sekalian bahwa tujuan kita sekarang ini tinggal beberapa langkah lagi saja. Hanya tinggal satu ruang kecil saja lagi untuk dilintasi, dan seluruh lorong yang telah kita tapaki itu kini siap untuk ditutup belitan Ular Simbolik ( Symbolic Snake )-nya, di mana dengan Ular Simbolik itu kita menyimbolkan rakyat kita. Ketika lingkar belitan itu menutup, semua negara Eropa akan terkunci di dalam belitannya segai yang berada dalam suatu kurungan jahat yang biadab yang amat kuat.

Bagian-bagian rinci beraturan susunan konstitusi (hukum dan aturan bernegara) masa kini tidak lama lagi akan macet, karena telah kita buat dengan kekurangan tertentu dalam keseimbangan akuratnya dengan tujuan agar bisa diombang-ambingkan terbentur sana terbentur sini tiada henti pada porosnya sampai poros itu menjadi aus. Goyim (non-Yahudi) akan merasa bahwa mereka telah mematri dengan las skala-skala (pasal-pasal) itu dengan cukup kuat dan mereka telah menunggu sekian lama dengan harapan bahwa skala-skala (pasal-pasal) itu akan mencapai ekuilibriumnya. Akan tetapi, poros-poros itu - yakni, raja-raja di atas tahta-tahta mereka - terkurung oleh wakil-wakil mereka yang bertindak picik, karena dibingungkan oleh kekuasaan mereka sendiri yang tidak terkendali dan tidak bisa dipertanggunggjawabkan.

Kekuasaan ini mereka peroleh melalui teror, yang dihembuskan ke dalam istana-istana. Karena mereka tidak punya cara lain untuk mendapatkan dari rakyat mereka, ke sedemikian benar-benar di tengah-tengah mereka, raja-raja pada tahta mereka tak dapat lebih lama lagi dipertahankan dalam kesepakatan dengan rakyat dan (kekuasaan) yang juga (mereka gunakan untuk) memperkuat diri mereka sendiri menghadapi serangan para pemburu kekuasaan. Kita telah menggali jurang yang dalam yang memisahkan Kekuasaan Maha Berdaulat dari kekuatan rakyat yang buta, sehingga arti penting dari kedua kekuatan itu menjadi hilang total, persis seperti halnya orang buta dengan tongkatnya, di mana keduanya terpisah tidak berdaya.

Agar bisa merangsang para pemburu kekuasaan itu menyalahgunakan kekuasaan mereka, kita setel semua kekuatan untuk saling berlawanan satu dengan lainnya, kita seret kecenderungan-kecenderungan liberal mereka ke arah ketidakbergantungan. Pada penghujungnya telah kita kacaukan setiap bentuk kegiatan dunia usaha, telah kita persenjatai semua partai, telah kita pasang "kekuasaan" sebagai target untuk setiap ambisi. Di negara-negara itu telah kita dirikan arena-arena pertunjukan pertarungan bersenjata (gladiatorial arena) di mana berisikan sejumlah besar orang yang dibingungkan isu-isu…. Tidak berapa lama lagi kekacauan dan kebangkrutan pun akan menjadi universal .....

Para pesilat lidah yang cecaran omongannya sulit atau mustahil difahamai (babblers) penceloteh tak kenal lelah masuk ke dalam kontes-kontes bicara oratorik menduduki Badan-Badan Parlementer dan Pemerintahan. Para jurnalis berani lancang dan para penulis pamflet berprinsip moral tiap hari menyerang pejabat-pejabat eksekutif. Para penyalahguna kekuasaan akan memberikan sentuhan akhir untuk menyiapkan semua lembaga untuk keruntuhannya, dan segala sesuatu pun akan berhamburan ke udara karena hempasan mob (kelompok gerakan massa rakyat) yang menggila.

Seluruh rakyat makin kuat terbelenggu rantai kerja keras yang sangat memamayahkan diakibatkan oleh kemelaratan lebih parah daripada yang pernah terjadi yang diakibatkan oleh perbudakan dan perhambaan; yang dari sini, karena satu dan lain hal, mereka boleh jadi bisa membebaskan diri, tetapi ini bisa diatur sehingga mereka tidak akan pernah bisa lepas lagi dari darurat kemelaratan. Kita telah masukkan ke dalam konstitusi itu semacam kebenaran hak asasi yang tampak pada apa yang diangan-angankan kalangan massa dan bukan kebenaran hak asasi yang sebenarnya. Ini semua yang disebut "Hak-Hak Asasi Rakyat ( People Rights )" hanya bisa ada di dalam ide saja, ide yang tidak akan pernah bisa diwujudkan dalam kehidupan nyata yang dipraktekkan sebenarnya. Lihatlah buruh proletariat, bongkok berlipat-lipat karena terlalu beratnya kerja keras, hancur lebur dengan nasib buruknya, saatnya para tukang bicara berada pada kesempatan menggunakan haknya untuk mecerocoskan ocehan, saatnya para jurnalis menggunakan kesempatannya berhak menuliskan coret-coret barang yang tak bernilai  campur baur dengan yang baik, pada saatnya sang proletariat (buruh) tidak mendapat keuntungan apapun dari konstitusi yang hanya menyisakan sisa-sisa rontokan roti belas kasihan, yang kita lemparkan dari meja kita sebagai balasan atas suara yang mereka berikan, dalam rangka menyetujui apa yang kita diktekan, setuju dengan orang-orang yang kita tempatkan pada kekuasaan, pelayan-pelayan agentur kita ..... Hak-hak Penganut Republik karena adalah si miskin tidaklah lebih dari sebuah ironi yang menggeramkan, yang untuk kepentingan itu ia harus bekerja keras yang sangat memayahkan hampir seluruh hari yang memberinya sesuatu perolehan yang tak ada artinya, tapi di pihak lain merampas semua jaminan tetap dan penghasilan-penghasilan tetap diri si miskin itu, dengan membuat dia bergantung kepada pemogokan-pemogokan yang dilakukan oleh para kawan-kawan seperjuangan ( komrad )-nya atau terkunci mati dikurung oleh tuan-tuannya.
Rakyat di bawah panduan kita telah menghancurkan aristokrasi (para penguasa pemerintahan), yang dahulunya adalah satu dan satu-satunya pertahanan dan ibu angkat mereka dalam rangka mencapai kemajuan mereka sendiri yang tak dapat dipisahkan terikat dengan kesejahteraan mereka.
Sekarang, dengan hancurnya aristokrasi (para penguasa pemerintahan), rakyat jatuh ke dalam genggaman bajingan-bajingan pemutar uang yang kejam, yang membelenggukan kuk beban pekerjaan berat yang bengis dan kasar di atas leher-leher para pekerja itu.

Kini kita tampil ke pentas diakui sebagai penyelamat-penyelamat para pekerja itu penindasan, saat mana kita usulkan kepada mereka untuk masuk barisan kekuatan-kekuatan tempur kita - yakni orang-orang Sosialis, orang-orang Anarkis, orang-orang Komunis - yang kepada mereka selalu kita berikan dukungan menurut yang diakui secara persaudaraan merupakan aturan solidaritas semua orang humanis dari Masonry sosial kita.
Aristokrasi (para penguasa pemerintahan), yang dengan (legalitas) hukum menikmati perburuhan (perbudakan) para pekerja itu, sebenarnya tertarik untuk melihat para pekerja itu cukup pangan, sehat, dan kuat. Sebaliknya, kita tertarik (dan berkepentingan) pada lawannya secara persis – pengurangan (yaitu, menimpakan penderitaan kekurangan demi kekurangan), (menuju) pembunuhan Goyim (non-Yahudi). Kekuatan kita (Yahudi yang mendalangi setiap peristiwa sejarah di seluruh muka bumi ini) adalah terletak pada kekurangan pangan yang kronis dan kelemahan fisik (non-Yahudi yang adalah makhluk) pekerja itu karena dengan semua itu dapat mengimplikasikan bahwa mereka itu dapat dijadikan budak keinginan kita, dan mereka tidak akan dapat menemukan, dengan otoritas-otoritas (kewenangan) mereka sendiri, kekuatan ataupun energi untuk menyusun kekuatan menentang kemauan kita. Kelaparan (non-Yahudi) menciptakan hak (hak) modal (yang kendalinya di fihak kita, Yahudi) untuk mengatur pekerja lebih meyakinkan lagi daripada yang diberikan oleh aristokrasi (para penguasa pemerintahan) dengan otoritas (kewenangan) yang sah dari raja-raja (penguasa negara).

Karena kemelaratan, kedengkian dan kebencian yang timbul, maka akan kita gerakkan kelompok-kelompok mob (kelompok gerakan massa rakyat) , yang melalui tangan-tangan mereka sendiri, akan kita sapu semua yang menghalangi kita di jalan kita.

Ketika telah sampai saatnya bagi Tuan Penguasa Kedaulatan Seluruh Dunia kita untuk dinobatkan, maka tangan-tangan yang sama inilah yang akan menyapu habis semua yang bisa menjadi penghalang kita.

Goyim telah kehilangan kebiasaan berpikir mereka tanpa digerakkan dengan saran-saran dari spesialis-spesialis kita. Oleh karena itu mereka tidak bisa melihat kepentingan mendesaknya apa yang kita akan  seketikaadopsi, saatnya kerajaan kita datang, yakni itulah sedemikian esensialnya untuk memberikan di sekolah-sekolah nasional seberkas ilmu pengetahuan sederhana yang sebenar-benarnya, basis semua ilmu pengetahuan - yaitu ilmu pengetahuan tentang struktur kehidupan manusia, tentang eksistensi sosial, yang membutuhkan pembagian kerja, yang memastikan adanya pembagian manusia menjadi divisi-divisi kepada kelas-kelas dan persyaratan-persyaratan. Hal ini esensial bagi semua orang untuk mengetahui bahwa karena adanya perbedaan di dalam obyek-obyek kegiatan manusia inilah maka tidak bisa ada persamaan ( equality ) apa pun, sehingga dia dengan suatu aksi perbuatan berkompromi pada seluruh kelas tidak bisa menjadi sama pertanggungjawabannya di depan hukum, yang akibatnya tidak mengenai siapa pun kecuali kehormatan dirinya sendiri.
Sebenar-benarnya ilmu pengetahuan tentang struktur masyarakat, ilmu yang kita larang Goyim (non-Yahudi) memasuki rahasia-rahasianya, akan mendemonstrasikan kepada seluruh manusia bahwa posisi-posisi dan kerja itu harus selalu tetap berada di dalam suatu lingkaran tertentu, di mana posisi-posisi dan pekerjaan itu tidak boleh menjadi sumber atau penderitaan (konsekuensi hasil bahagia atau risiko sengsara) manusia, yang berkembang (terbangun) dari pendidikan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan, yang individu-individunya diperintah (harus) melakukannya. Setelah menempuh studi tuntas akan (ajaran-ajaran dalam) ilmu pengetahuan ini, orang-orang akan dengan sukarela tunduk patuh mentaati otoritas kekuasaan (kita) dan mereka akan menerima posisi apa saja yang ditentukan untuk mereka di dalam negara (kedaulatan seluruh dunia kita). Dalam keadaan (di dalam) ilmu pengetahuan dan pengarahan yang ada yang telah kita berikan untuk pengembangannya, rakyat, yang begitu saja mempercayai apa saja yang laku dicetak (diciptakan untuk dipublikasikan - yaitu gantungan harapan, cinta, perasaan dan ide dengan penuh pembelaan dan kesetiaan - berkat adanya desakan-desakan yang sebenarnya ditujukan untuk menyesatkan mereka sendiri dan berkat kedunguan mereka sendiri – yang adalah juga merupakan kebencian buta terhadap semua kondisi yang mereka anggap berada di luar (ajaran)-nya, karena mereka tidak memiliki pemahaman tentang makna kelas dan (persyaratan-persyaratan) kondisi.

Kebencian ini akan terus saja meningkat dan meluas, terus menjadi-jadi diakibatkan oleh krisis ekonomi, yang akan menghentikan semua urusan pertukaran dan memacetkan industri. Dengan menggunakan seluruh metoda bawah tanah secara rahasia, yang terbuka hanya untuk kita sendiri, dan dengan bantuan emas, yang semuanya itu telah berada di dalam genggaman kita, maka akan kita ciptakan krisis ekonomi universal, di mana akan kita lemparkan seluruh mob (kelompok gerakan massa) pekerja secara serentak ke jalan-jalan di seantero negara-negara Eropa.
Kelompok-kelompok gerakan massa ini dengan kegembiraan yang meledak, dalam keluguan dungu dari ketidaktahuan mereka, menyerbu untuk menumpahkan darah siapa saja yang mereka telah iri akan buaian-buaian mereka, harta benda mereka yang kemudian bisa mereka jarah.

Harta milik kita tidak akan dapat mereka sentuh, karena saat penyerangan itu telah sepengetahuan kita sebelumnya, sehingga kita dapat melakukan tindakan-tindakan pencegahan untuk melindungi harta benda milik kita sendiri.

Kita telah demonstrasikan bahwa kemajuan itu akan membawa semua orang Goyim (non-Yahudi) kepada kedaulatan akal hawa nafsu (sovereignty of reason). Despotisme (kesewenang-wenangan bersimaharajalela) kita akan persis itulah adanya, karena ia kan tahu bagaimana dengan kekejaman bijak ini ia akan menenangkan semua keresahan dan mengcauter hangus  liberalsme keluar dari seluruh lembaga.

Catatan Editor Terjemah
(Cauter  : menyelomot lapisan pada permukaan bagian tubuh dengan bahan pembakar atau besi panas untuk merusak infeksi atau menghentikan perdarahan)

Ketika massa rakyat telah melihat bahwa segala macam konsesi dan pemanjaan itu telah diberikan kepada mereka atas nama kebebasan ( freedom ), maka massa rakyat itu telah mengimajinasikan dirinya adalah penguasa berdaulat dan meretas jalannya  sendiri menuju ke kekuasaan. Akan tetapi, secara alami, sebagaimana halnya setiap orang buta, massa rakyat itu terbentur banyak sekali rintangan, sehingga mereka merangsek untuk mendapatkan pemandu. Mereka tidak lagi pernah punya keinginan untuk kembali kepada keadaan sebelumnya, dan mereka telah menyerahkan kekuatan-kekuatan berkuasa penuh mereka di bawah kaki-kaki kita. Ingat saja Revolusi Besar Perancis, di mana kitalah yang memberikan nama "Besar" itu, ialah : Rahasia-rahasia untuk mempersiapkan Revolusi Besar itu kita ketahui sangat jelas, karena (latar belakang peristiwa itu) seluruhnya adalah kerja tangan-tangan kita sendiri.
Sejak saat itu kita yang memimpin rakyat-rakyat itu dari satu kekecewaan ke kekecewaan-kekecewaan lainnya, sehingga pada akhirnya mereka beralih fihak kepada kita, demi Si Raja Despot (Kejam Sewenang-wenang) dari darah Zion, yang sedang kita siapkan untuk dunia ini.

Pada masanya kita, sebagai sebuah kekuatan internasional, tidak terkalahkan, karena bila diserang oleh suatu negara, maka kita akan didukung oleh negara-negara lain. Kekuatan kita ini merupakan kekurangajaran yang mendalamnya tanpa batas bagi rakyat-rakyat Goyim (non-Yahudi), yang merangkak di atas perut-perut mereka, untuk meraih kekuasaan, tidak berbelas kasihan terhadap kelemahan, tidak kenal ampun terhadap kekeliruan-kekeliruan, dan sangat gemar bertindak jahat, tidak mau menanggung pertentangan-pertentangan dari sistem sosial yang bebas, tetapi sabar pada kesyahidan (kemartiran) di bawah kebiadaban dari kesewenang-wenangan yang kejam – itulah kualitas-kualitas yang membantu kita kepada ketidakbergantungan. Dari diktator-diktator utama masa sekarang inilah rakyat-rakyat Goyim (non-Yahudi) sabar menderita, dan menanggung siksaan-siksaan berat semacam ini, karena yang paling sedikit kesabarannya dari mereka tentu telah memenggal dua puluh raja.

Apa penjelasan fenomena ini, ketidakbertanggungjawaban aneh kelompok-kelompok gerakan massa rakyat ini, dalam tingkah laku mereka terhadap apa yang akan muncul menjadi peristiwa-peristiwa yang sama pola tatanannya?

Hal ini dapat dijelaskan dengan adanya fakta bahwa para diktator ini membisiki rakyat-rakyat mereka, melalui agen-agen mereka, bahwa dengan praktek-praktek penyelewengan inilah mereka mencederai negara-negara dengan tujuan tertinggi -  untuk menjamin aman kesejahteraan rakyat, persaudaraan internasional mereka semua, solidaritas dan persamaan hak mereka. Hanya saja, mereka tidak mengatakan  kepada rakyat mereka, bahwa unifikasi (penyatuan seluruh dunia) ini harus disempurnakan hanya di bawah (satu ) pemerintahan berdaulat, pemerintahan kita.

Oleh karena itu rakyat mengutuk yang lurus dan membebaskan yang berdosa, selalu dan tidak pernah berhenti membujuk rakyat, bahwa mereka dapat melakukan apa saja yang mereka kehendaki. Berkat keadaan seperti inilah maka rakyat merusak setiap bentuk stabilitas dan menciptakan kekacauan (ketidakteraturan) pada setiap langkah.
Kata "freedom" itu adalah untuk membawa kelompok-kelompok masyarakat untuk melawan setiap bentuk kekuatan, melawan setiap bentuk otoritas yang berwenang, bahkan menentang Tuhan dan juga hukum alam. Untuk alasan inilah, maka ketika kita memasuki kerajaan kita, kita harus menghapus kata ini dari kamus kehidupan, karena kata itu mengimplikasikan prinsip kekuatan brutal yang membawa kelompok-kelompok gerakan massa itu menjadi binatang-binatang buas haus darah.
Binatang-binatang buas yang pemangsa ( beasts ) ini pasti jatuh terlelap tidur setiap kali mereka kenyang minum darah, dan pada saat seperti itu dapat dengan mudah dikerangkeng pada rantai-rantai mereka. Akan tetapi, apabila mereka tidak diberi darah, mereka tidak akan pernah bisa tidur dan akan terus berkelahi.

Tidak ada komentar: